KhutbahJum'at: Adab dan Keutaman Dzikir. nuaswaja. November 4, 2021. 0. 0. Facebook. Twitter. Pinterest. WhatsApp. "Ketahuilah bahwa keutamaan dzikir tidak terbatas pada tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan semacamnya, bahkan setiap orang yang berbuat keta'atan kepada Allah ta'ala,
Keutamaan Dzikir Dalil-dalilnya Dan Perintahnya Dalam Al-quran – Pada kesempatan kali ini akan menerangkan tentang Keutamaa dzikir. Dalil Dzikir dan Perintah Dzikir Dalam Al-quran. Terkait dengan tema tersebut di atas baiknya mari kita ikut bersama Uraian di bawah ini. Sebelumnya kami mohon ma’af kepada para pebaca jika uraian kami nanti tidak berkenan. Mukodimah السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتَهُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ رَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ Segala Puji hanya bagi Allah, Sholawat dan Salam-Nya semoga tetap tercurahkan ke haribaan Nabi agung Muhammad shollallahu alaihi wa pembaca yang kami kagumi hadanallahu wa iyyakum. Berikut beberapa dalil perintah dzikir. Dalil Perintah Dzikir Dalam Al-quuran QS. Al Ahzab 41- 43 Oarang-orang beriman diperintahkan untuk selalu berdzikir sebanyak-banyaknya. Bertasbih pagi dan petang sebagaimana diterangkan dalam Al-quran. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا * وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا * هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا * الأحزاب ٤١ – ٤٣ Artinya Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. QS. Al-Ahzab 41-43 Berdzikir Dijanjikan Pahala Ampunan Orang-orang yang semangant berdzikir baik pria ataupun wanita itu sudah pasti dia akan diampuni dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman Allah Dalam Al-quran AlAhzab 35 وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً Artinya Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah berzdikir, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. QS Al-Ahzab 35 Rendah Hati Dalam Berdzikir Pada setiap keadaan dan di setiap saat hati kita mesti senantiasa mengingat Allah. Kita tidak boleh lupa kepada-Nya. Berdzikir juharus dengan rendah hati dan ikhlas semata-mat hanya karena Allah. Allah berfirman dalam Al-quran Al-A’raf 205 وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ، الأعراف ٢٠٥ Artinya Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai Al-A’raf 205 Berdzikir, Bersyukur Tidak Boleh Kufur Berdzikir mengingat Allah adalah perintah Allah. Bersyukur atas anugrah ni’mat Allah yang selalu Allah berikan kepada kita. Tidak boleh kufur terhadap ni’mat Allah. Berdzikirlah dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan berdiri, berbaring ataupun berdiri. Firman Allah dalam Al-quran, Al-Baqoroh 152 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ البقرة ١٥٢ Artinya Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari ni’mat-Ku. Al-Baqoroh 152 Brddzikir Dalam Berbagai Kondisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, QS. Ali Imron 191-192 الَّذِيْنَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ * رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ * ال عمـران ١٩١- ١٩٢ Artinya yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.* Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. QS. Ali Imron 191-192 Allah Terhadap Hamba-Nya Disebutkan dalam Hadits Qudsi sebagai berikut أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ فَإِنْ ذَكَرَنِي فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ، وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلَاءٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلَاءٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ اِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ اِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً. رواه البخاري ٨/١٧١ ومسلم ٢٠٦١/٤ Artinya Aku terserah persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya memberi rahmat dan membelanya bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, maka Aku menyebut namanya dalam diri-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, maka Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal dengan melakukan amal sholeh atau berkata baik, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan biasa, maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat lari. Bukhori 8/171 dan Muslim 4/2061, lafad hadits ini dalam shaheh Bukhori Tentang Kalimat Laa-ilaha illallah قَالَ ﷺ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ كَلاَمِيْ وَاَنَا هُـوَ مَنْ قَالهَاَ دَخَلَ حِصَنِيْ وَمَنْ دَخَلَ حِصَنِيْ اَمَنَ مِنْ عِقَابِيْ Artinya Nabi SAW, beliau bersabda, Allah, Subhanahu wa Ta’ala. Beliau Berfirman; Adapun Kalimat لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ itu KalamKu dan Aku itu Allah barang siapa yang mengucapkan Kalimat لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ maka dia masuk kedalam GedungKu dan barang siapa yang telah masuk kedalam gedungKu, maka ia selamat dari siksaanKu. Keterangan Uraian di atas Menurut Keterangan yang terdapat pada Hadits Qudsi tersebut di atas menurut pemahaman kami. Berperasangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah merupakan suatu hal yang wajib bagi hamba beriman. Dan senantiasa harus mengingat Allah. Berddzikirlah, baik secara individu maupun dalam perkumpulan orang banyak berjama’ah. Demikian juga mendekatkan diri kepada Allah di setiap sa’at. Dari hadits Qudsi tersebut, tentu saja kita harus yaqin bahwa kalimat لآاَلَهَ اِلاَّاللهُ yang selama ini kita sudah jadikan sebagai amalan harian, bahkan wiridan kita. Wiridan itu baik dalam pertemuan Pengajian Majlis Ddzikir Ataqoh, Majlis-majlis Ddzikir yang selain Ataqoh atau dzikir Fida maupun yang di amal secara individu Insya-Allah. In Syaa Allah kesemuanya itu bisa menyebabkan kemerdekaan kita dari neraka. Wallahu alam. Demikian ulasan kami tentang Keutamaan Dzikir Dalil-dalilnya Dan Perintahnya Dalam Al-quran. – Semoga bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Abaikan saja uraian kami ini, jika pembaca tidak kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.
Setidaknya ada lima keutamaan puasa di bulan Muharram. Pertama, menjadi puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID LCSJy5hDLSbgEjUaX3X1E6i869DmDENU1B3UnCcv6heTxS6s9733fg==
Khutbah: Keutamaan dan Wirid Hari Jum'at; Khutbah : Keutamaan dan Wirid Hari Jum'at 4 Syubhat Umum 234 Syubhat Wahabi 34 Wahabi 'Rasa Aswaja' 850 Manajemen Qalbu 224 Doa dan Dzikir 124 Ilmu Hikmah 158 Kajian 19 Khutbah 66 Motivasi 361 Tashawuf 441 Ngaji Online 5 Audio 256 Download 53 Kalam Salaf 51 Meme Islami 79 Video 405 Sejarah 93
Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Khutbah Pertama – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat DzikirKhutbah kedua – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat DzikirDownload mp3 Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ Ummatal Islam, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk banyak berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang banyak. Allah berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّـهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٤٢﴾ “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang.” QS. Al-Ahzab[33] 41 Allah memerintahkan kita banyak berzikir kepada Allah karena dzikir itu -Ya Akhal Islam- memberikan ketenangan pada batin seorang hamba, karena dzikir itu mencegah seseorang dari godaan setan, karena dzikir menggugurkan dosa-dosa dia, mengangkat derajat dia, karena dzikir itu adalah makanan hati, sehingga dengan dzikir hati itu menjadi hidup. Ibnu Abbas berkata الشيطان جاثم على قلب ابن آدم “Setan berusaha terus memperhatikan hati anak Adam.” فاذا ذكر الله خنس “Kalau dia berzikir, maka dia pun menyelinap dan bersembunyi.” واذا غفل وسوس “Tapi jika ia lalai, maka ia pun memberikan was-was.” Maka seseorang yang tidak membiasakan dzikir, ia akan terbiasa mengingat selain Allah. Ketika seseorang terbiasa mengingat selain Allah, disitulah setan akan masuk ke dalamnya. Allah berfirman وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ “Barangsiapa yang berpaling dari berdzikir kepada Ar-Rahman, maka Kami akan jadi untuknya setan, maka setan yang akan menjadi teman dia.” QS. Az-Zukhruf[43] 36 Subhanallah, Ya Akhal Islam.. Setan berusaha untuk menjadikan kita lupa kepada Allah, setan berusaha menghalangi kita dari dzikir, sehingga akhirnya hidup kita pun kosong dari dzikir, hati kita pun kosong dari dzikir, di saat itulah setan mampu memberikan kepada kita godaan demi godaan, was-was dan pikiran-pikiran yang kotor, demikian pula setan menanamkan dalam hati kita perkara-perkara yang tidak disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga akhirnya ketika seseorang berpaling dari berdzikir kepada Allah, dia pun berpaling dari banyak kebaikan. Namun ketika ia berdzikir kepada Allah, dia akan ingat pada dirinya lalu ia akan kembali kepada Allah. Makanya Allah mengatakan وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ “Janganlah kalian menjadi seperti orang yang lupa kepada Allah dan Allah jadikan dia lupa kepada dirinya sendiri.” QS. Al-Hashr[59] 19 Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an ini bahwasanya orang yang lupa kepada Allah, maka Allah jadikan dia lupa kepada dirinya sendiri, lupa terhadap kemaslahatan dirinya, lupa tentang perkara-perkara yang bisa menghancurkan dan membinasakan dirinya. Oleh karena itu saudaraku, orang yang ingat kepada Allah, dia akan memperbaiki dirinya, dia akan bertaubat kepada Allah, dia akan istighfar kepada Allah. Orang yang ingat kepada Allah, ia akan ingat dengan dosa-dosanya. Subhanallah.. Betapa bermanfaatnya dzikir dalam kehidupan kita. Maka berusahalah kita menjadi orang-orang yang banyak berdzikir. Allah berfirman وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا “Lelaki yang banyak berdzikir, wanita yang banyak berdzikir, Allah persiapkan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” QS. Al-Ahzab[33] 35 Subhanallah.. Sesungguhnya orang-orang yang berdzikir telah pergi membawa pahala yang sangat banyak sekali. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda سَبَقَ المُفَرِّدُونَ “Telah mendahului kalian para mufarridun.” Lalu para sahabat bertanya “Siapa para mufarridun Wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda الذين يَهْتُرُونَ بذكرِ اللهِ “Yaitu orang-orang merasa asik lisannya untuk berdzikir kepada Allah.” Orang yang hatinya merasa asik untuk berdzikir dan mengingat Allah, maka mereka telah pergi membawa pahala yang sangat besar mendahului semua orang yang beramal. Ummatal Islam, Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, Allah akan mudahkan dia untuk menjalankan syariat Allah. Ketika ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ “Wahai Rasulallah, syariat Islam sudah sangat banyak sekali.” فَمُرْنِي بِأَمْرٍ أَتَثَبَّتُ بِهِ “Tolong berikan kepada saya satu perintah saja yang dengan perintah itu saya akan berpegang kuat-kuat.” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا بِذِكْرِ اللَّهِ “Senantiasalah lisanmu basah dengan dzikir kepada Allah.” HR. Ahmad Mengapa Rasulullah memberikan jawaban ini ketika orang ini mengeluh bahwa syariat Islam sudah terlalu banyak. Karena -Ya Akhal Islam- orang yang lisannya selalu basah dengan dzikir kepada Allah, tidak ada pintu setan untuk menggoda dia. Sehingga hatinya bening. Disaat hatinya bening, dia akan diberikan oleh Allah kemudahan demi kemudahan untuk menjalankan syariat Allah, untuk mempelajari syariat Allah. Hati yang bening itulah -Ya Akhal Islam- menjadi tempat ilmu yang sangat cocok sekali. Sebaliknya, ketika hati itu banyak maksiatnya, banyak kotorannya, hati tidak lagi menjadi tempat yang cocok untuk ilmu. Barangkali ilmupun menjadi tidak bermanfaat bagi hidupnya. أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم Khutbah kedua – Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ Ummatal Islam, Banyak orang yang berdzikir, akan tetapi dzikir itu tidak sampai kepada hatinya. Maka Allah memberikan kepada kita sebuah cara agar dzikir itu bermanfaat dalam kehidupan kita dan untuk hati kita. Allah berfirman وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ… “Berdzikirlah kepada Rabbmu, ingatlah Rabbmu pada dirimu dengan penuh tadharru’ dan rasa takut dan suara yang tidak dikeraskan.” QS. Al-A’raf[7] 205 Di sini Allah memberikan kepada kita sebuah tips yang agung tentang bagaimana berdzikir dan agar berdzikir itu bermanfaat untuk hati kita. Yang pertama, berdzikirlah pada dirimu. Artinya ketika kita berdzikir kepada Allah, hati pun ikut merasakannya, hati pun ikut merenunginya. Ketika mengucapkan “Allahu akbar,” kita merasakan kebesaran Allah. Ketika kita mengucapkan “Subhanallah,” hati kita mensucikan Allah dari perkara-perkara yang tak layak bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika kita ucapkan “Alhamdulillah,” kita ingat bagaimana banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kita berarti telah berdzikir kepada Allah dalam diri kita. Yang kedua, dengan penuh tadharru’ dan tawadhu di hadapan Allah. Ketundukan yang luar biasa di hadapan Allah. Demikian pula dengan rasa takut kepada Allah. Seperti ini dzikir yang bermanfaat untuk hati kita. Adapun ketika dzikir itu kosong dari tiga perkara ini, maka menjadi dzikir yang hanya sebatas kita ucapkan di lisan kita, namun tidak memberikan pengaruh apa-apa pada hati kita. Kemudian Allah mengatakan وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ “Bukan dengan suara yang dikeraskan.” Karena memang demikianlah adab berdzikir. Pada asalnya dzikir itu tidak boleh dikeraskan kecuali apabila ada dalil yang mengizinkan. Seperti adzan, seperti talbiyah, seperti takbiran di hari raya, semua itu diizinkan oleh syariat untuk mengeraskannya. Namun untuk dzikir yang lainnya/yang sunnah, diperintahkan oleh Allah وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ “Dengan ucapan yang tidak dikeraskan.” Karena dzikir bukan untuk pamer, tapi tujuan dzikir adalah untuk memperbaiki hati kita, memperbaiki ucapan kita. Orang yang senantiasa lisannya berdzikir, terhindar dari ghibah, terhindar dari ucapan-ucapan yang tidak layak. Orang yang senantiasa majelisnya berdzikir, ketika ia makan berdzikir, ketika berpakaian berdzikir, Allah akan berikan keberkahan padanya. Sebaliknya, orang yang duduk di suatu majlis dan dia tidak berdzikir kepada Allah, kata Rasulullah “Maka ia akan berdiri seperti bangkai keledai.” إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اللهم أصلح ولاة أمور المسلمين في هذا البلد، وفي سائر بلاد المسلمين يا رب العالمين اللهم أعز الإسلام والمسلمين، اللهم انصر المسلمين في كل مكان يا رب العالمين أللهم انصر المجاهدين في كل مكان يا رب العالمين اللهم تب علينا إنك أنت التواب الرحيم عباد الله إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر. Download mp3 Khutbah Jumat Singkat Tentang Manfaat Dzikir Podcast Download Duration 1159 — Sumber audio Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
Tigabulannya berturut-turut yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim). Kaum muslimin rahimakumullah. Dari bulan suci Dzulhijjah ini, 10 hari pertamanya adalah hari-hari yang termulia, terbaik, teragung, bahkan termulia dari seluruh hari dalam
Khutbah Jumat Tentang Keutamaan Amalan Hati ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Khutbah Pertama – Khutbah Jumat Tentang Keutamaan Amalan HatiKhutbah kedua – Khutbah Jumat Tentang Keutamaan Amalan HatiDownload mp3 Khutbah Jumat Tentang Keutamaan Amalan Hati إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ Ummatal Islam, Senantiasa kita memuji Allah atas limpahan karunia yang Allah berikan kepada kita. Dan khatib mewasiatkan dirinya untuk bertakwa kepada Allah dan demikian pula kepada jamaah sekalian. Karena sesungguhnya takwa adalah sebaik-baiknya perbekalan menuju kehidupan akhirat. Ketahuilah Ya Ummatal Islam, sesungguhnya hati manusia tak akan pernah bisa hidup dan tak akan pernah dia bisa tentram kecuali dengan mengenal penciptanya, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka hati yang senantiasa mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka itu menjadi hati yang benar-benar ditumbuhi dengan berbagai macam tanaman iman; hati yang ditumbuhi dengan rasa takut kepada Allah, hati yang ditumbuhi oleh rasa cinta kepada Allah, rasa berharap kepada Allah, bertawakal kepada Allah, itulah hati yang hidup. Dan kehidupan hati -Ya Akhal Islam- tentu lebih agung daripada kehidupan badan. Makanya Ya Akhal Islam, selayaknya setiap muslim untuk memperhatikan kehidupan hatinya. Karena sesungguhnya keselamatan ia di akhirat tergantung kepada keselamatan hatinya. Allah berfirman يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّـهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾ “Pada hari tidak akan bermanfaat harta dan anak-anak. Kecuali orang yang datang kepada Allah dengan membawa hati yang selamat.” QS. Asy-Syu’ara'[26] 88-89 Ternyata keselamatan hati itu menyebabkan kita selamat di akhirat kita Ya Akhal Islam. Maka Ya Akhal Islam, seorang mukmin berusaha untuk terus memperbaiki hatinya, berusaha terus untuk intropeksi terhadap dirinya dan hatinya melebihi seorang mukmin memikirkan badannya dan kesehatan badannya. Ummatal Islam a’azzakumullah wa iyyakum, Banyak di antara kita yang begitu semangat untuk memperbaiki amalan badan kita, namun terkadang kita lalai dari mengingat tentang amalan hati kita. Mungkin kita banyak berpuasa, mungkin kita banyak shalat malam, mungkin kita banyak melakukan amalan-amalan, tapi ternyata hati kita masih ada padanya kesombongan, ternyata hati kita masih ada padanya ujub, merasa bangga dengan amalan, ternyata di hati kita masih ada kedengkian, ternyata di hati kita masih ada su’udzan, demikian pula semua penyakit-penyakit itu ternyata masih bertengger di hati kita Ya Ummatal Islam. Sehingga akhirnya ternyata amalan itu tidak membersihkan hati kita. Adalah Salafush Shalih lebih memperhatikan kesehatan hatinya dibandingkan dengan kesehatan badannya, lebih memperhatikan amalan hati dibandingkan dengan amalan badan. Walaupun amalan badan memang besar, akan tetapi amalan hati lebih besar dari itu. Tawakal kepada Allah adalah amalan hati, cinta kepada Allah adalah amalan hati, takut kepada Allah, berharap kepada Allah adalah amalan hati. Dari amalan hati ini akan muncul amalan badan. Tak mungkin seseorang kuat untuk menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah kecuali ketika hatinya telah ada rasa takut kepada Allah, ketika hatinya telah ada rasa cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka Ya Akhal Islam, berusaha bagaimana menumbuhkan rasa cinta kita kepada Allah, rasa takut kepada Allah, tawakal kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di antaranya dengan banyak berzikir kepada Allah, di antaranya dengan banyak mengingat Allah, di antaranya dengan banyak mengenal Allah, siapakah Rabb kita? Karena itu adalah kebahagiaan yang sesungguhnya Ya Ummatal Islam. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela orang-orang yang hatinya keras dari berdzikir kepada Allah. Allah berfirman فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّـهِ “Celaka orang-orang yang keras hatinya dari mengingat Allah.” أُولَـٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٢٢﴾ “Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.” QS. Az-Zumar[39] 22 Allah mengancam dalam ayat ini orang-orang yang hatinya keras dari mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah mengatakan “Neraka wail, celaka untuk dia.” Berarti jarangnya berdzikir menunjukkan kerasnya hati Ya Akhal Islam. Maka dari itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala berusaha bagaimana hamba-hambaNya banyak berdzikir kepada Allah. Maka Allah mensyariatkan shalat lima waktu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun mensyariatkan dzikir-dzikir semenjak kita bangun dari tidur sampai kemudian kita tidur. Rasulullah mengajarkan kepada kita dzikir-dzikirnya, demikian pula shalatnya. Rasulullah pun menganjurkan kita untuk baca Al-Qur’an, Rasulullah menganjurkan kita untuk memperbanyak mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu akbar. Allah berfirman ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّـهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٤٢﴾ “Wahai orang-orang yang beriman, banyaklah berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang banyak.” QS. Al-Ahzab[33] 41 Maka Ya Akhal Islam, mengapa Allah memerintahkan kita untuk banyak berdzikir kepada Allah? Karena itulah kehidupan hati kita. Tak mungkin hati kita hidup tanpa banyak berzikir kepada Allah. Oleh karena itulah Allah mensifati orang-orang munafiqin, mereka itu orang-orang yang jarang berdzikir kepada Allah. Allah berfirman إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّـهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّـهَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٤٢﴾ “Sesungguhnya orang-orang munafik itu -kata Allah- mereka menipu Allah dan Allah akan menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malasnya, itu pun riya’ karena ingin dipuji manusia.” Kemudian Allah mengatakan وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّـهَ إِلَّا قَلِيلً “Dan mereka tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit saja.” QS. An-Nisa'[4] 142 Disaat hati kita jarang berdzikir, disitulah penyakit kemunafikan akan bertengger di hati kita Ya Ummatal Islam. Maka belumkah saatnya kita untuk banyak berzikir kepada Allah? Belumkah saatnya hati kita untuk takut dengan dzikir kepada Allah? Allah berfirman أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّـهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ ﴿١٦﴾ “Belumkah saatnya untuk orang-orang yang beriman agar hati mereka khusyuk dengan dzikir kepada Allah? Janganlah mereka seperti orang-orang ahli kitab sebelum mereka, masa berlalu panjang kepada mereka ternyata panjangnya masa berlalu panjang kepada mereka, ternyata panjangnya masa membuat hati mereka kerasa. Dan kebanyakan mereka menjadi orang-orang yang fasik.” QS. Al-Hadid[57] 16 Ummatal Islam, Betapa butuhnya hati kita kepada dzikir kepada Allah. Bahkan ulama Salaf terdahulu berkata “Hati tanpa dzikir bagaikan ikan tanpa air,” sebagaimana ikan akan mati tanpa air, demikian pula hati akan mati tanpa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka Ya Akhal Islam, adakah kebahagiaan dari seorang hamba ketika seorang hamba banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Demi Allah, maka celaka orang yang banyak mengingat manusia tapi jarang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia sering mengingat kesalahan-kesalahan orang, mengingat Si Fulan, tapi ia jarang berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal kata para ulama ذِكْرُ النَّاسِ دَاءٌ، وَذِكْرُ اللهِ دَوَاءٌ “Mengingat manusia itu adalah penyakit hati, sedangkan mengingat Allah adalah obat untuk hati.” أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم Khutbah kedua – Khutbah Jumat Tentang Keutamaan Amalan Hati الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ Ummatal Islam, Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganggap bahwa harta paling berharga yang dimiliki oleh seorang hamba adalah tiga perkara. Yang pertama وَلِسَانًا ذَاكِرًا “Lisan yang selalu berdzikir kepada Allah.” Yang kedua قَلْبًا شَاكِرًا “Hati yang selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.” Dan yang ketiga زَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِينُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ “istri yang shalihah yang membantu kalian untuk meraih akhirat.” HR. Tirmidzi Itu adalah sebaik-baiknya perhiasan, sebaik-baiknya harta yang dimiliki oleh seorang hamba. Maka Ya Akhal Islam, lisan yang tidak banyak berzikir kepada Allah, pasti banyak berghibah, pasti banyak berbuat maksiat, pasti banyak mengucapkan kata-kata yang tidak diridhai oleh Allah, pasti banyak mengucapkan kata-kata yang tidak ada manfaatnya. Maka lisan-lisan seperti itu Ya Akhi, akan banyak berbuat dosa akibat daripada lisan tak pernah berusaha untuk menghiasi hidupnya, hari-harinya, waktu-waktunya untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka banyaklah berdzikir kepada Allah, karena sesungguhnya itu adalah kehidupan hati kita. إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللهم أعز الإسلام والمسلمين، اللهم انصر المسلمين في كل مكان يا رب العالمين اللهم تب علينا إنك أنت التواب الرحيم رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عباد الله إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر. Download mp3 Khutbah Jumat Tentang Keutamaan Amalan Hati Podcast Download Duration 1313 — Sumber audio Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
Haditsyang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa'i dan Abu Dawud dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah menyatakan, Usamah berkata pada Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban.". Rasul menjawab: "Bulan Sya'ban adalah bulan antara
Usai mengerjakan shalat sebaiknya jangan langsung beranjak dari tempat shalat. Biasakan diri untuk dzikir sejenak dan berdo’a untuk kebaikan kita di dunia dan akhirat. Sebab dzikir merupakan ibadah yang sangat dianjurkan saat selesai termasuk ibadah yang mudah dan ringan dilakukan, namun ganjaran yang diberikan sangatlah besar. Kendati mudah dilakukan, ada banyak godaan yang harus disingkirkan agar tetap istiqamah dalam berdzikir. Di antara godaan yang dimaksud adalah Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali memasukkan bahasan khusus tentang do’a dan dzikir. Menurutnya, salah satu dzikir yang sangat dianjurkan ialah membaca subhânallâh, alhamdulillâh, dan allâhu akbar sebanyak 33 kali. Kemudian ditutup dengan melafalkan lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alâ kulli syaiin qadîr satu ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Hurairah yang berbunyiقال صلى الله عليه وسلم من سبح دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين وحمد ثلاثا وثلاثين وكبر ثلاثا وثلاثين وختم المائة بلا إله إلا الله لاشريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحرArtinya, “Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,’” HR. Malik.Dengan demikian, budayakan setelah shalat membaca semua dzikir di atas. Berdasarkan hadits yang dikutip di atas, orang yang terbiasa melakukan ibadah ini, dosanya akan diampuni Allah Yang Maha Pengampun meskipun dosanya sebanyak buih di lautan. Wallahu alam. Hengki Ferdiansyah.
Ngramekakenwarsa enggal hijriyah kanthi pesta kembang api, ngususaken dzikir jama'i/sesarengan, ngususaken shalat tasbih, tirakatan (lek-lekan) wonten salebetipun mengeti warsa enggal hijriyah, ngurupaken lilin, utawi damel pesta, cetha sanget mboten bilih mboten wonten tuntunanipun. Khutbah Jum'at Edisi 46 : Keutamaan Dakwah di Jalan
Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا الأحزاب 41 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Ada sebuah amalan yang ringan dilakukan, memberatkan timbangan, dicintai Allah yang Maha Penyayang, memasukkan seseorang ke surga yang penuh kenikmatan, dan menjauhkannya dari neraka yang penuh siksaan, namun seringkali dilalaikan oleh banyak orang, yaitu dzikrullah, dzikir kepada Allah. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk banyak berdzikr. Dia berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا الأحزاب 41 Maknanya “Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” QS al-Ahzab 41 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ Maknanya “Perumpamaan orang yang berdzikr kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikr kepada tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” HR. al-Bukhari Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dzikir kepada Allah bisa dilakukan dengan hati atau dengan lisan. Dzikir dalam hati artinya menghadirkan dalam hati rasa takut, pengagungan dan cinta kepada Allah ta’ala. Dzikir hati seperti ini lebih utama daripada dzikir lisan yang tidak disertai menghadirkan dalam hati rasa takut, pengagungan dan cinta kepada Allah ta’ala. Dan yang paling utama dan sempurna adalah menggabungkan antara dzikir lisan dan dzikir hati. Kemudian dzikir lisan yang disertai dzikir hati tidak seyogyanya ditinggalkan hanya karena khawatir disangka orang lain berbuat riya’ melakukan perbuatan baik dengan tujuan mendapatkan pujian dari orang lain. Semestinya yang dilakukan adalah tetap berdzikir dengan lisan dan hati, dan berusaha untuk melakukannya dengan tujuan mengharap ridla Allah semata. Karena meninggalkan perbuatan baik yang disebabkan manusia juga tergolong riya’, sebagaimana hal itu ditegaskan oleh al-Fudlail bin Iyadl rahimahullah. Seandainya kita selalu khawatir akan omongan dan sikap orang lain tentang apa yang kita lakukan, maka akan tertutup banyak sekali pintu kebaikan yang bisa kita lakukan. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Apakah yang dimaksud dzikir kepada Allah?. Imam an-Nawawi berkata dalam kitab al-Adzkar, “Ketahuilah bahwa keutamaan dzikir tidak terbatas pada tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan semacamnya, bahkan setiap orang yang berbuat keta’atan kepada Allah ta’ala, maka dia berdzikr kepada Allah ta’ala, demikianlah yang dikatakan sahabat Sa’id bin Jubair radhiyallahu anhu dan para ulama lainnya.” Imam Atha’, salah seorang ulama di kalangan tabi’in rahimahullah berkata, “Majelis dzikir adalah majelis halal dan haram, bagaimana engkau membeli dan menjual, shalat dan berpuasa, menikah dan mentalak, berhaji dan semisalnya.” Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman وَالذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيْمًا [الأحزاب 35] Maknanya “Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” QS al-Ahzab 35. Apakah yang dimaksud banyak berdzikir dalam ayat di atas?. Menurut sahabat Ibnu Abbas radliyallahu anhuma, yang dimaksud “banyak berdzikir kepada Allah” dalam ayat tersebut adalah berdzikir kepada Allah setelah shalat lima waktu, pada pagi dan petang, ketika akan tidur, ketika bangun dari tidur, ketika berangkat dari rumah dan pulang ke rumah. Sedangkan Imam Mujahid rahimahullah mengatakan bahwa tidaklah seseorang disebut banyak berdzikir sebelum ia berdzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring. Berbeda dengan dua pendapat di atas, Imam Atha’ rahimahullah mengatakan bahwa barangsiapa yang mendirikan shalat lima waktu dengan sempurna, maka ia tergolong sebagai orang yang banyak berdzikir. Sahabat Abu Sa’id al-Khudri radliyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أَهْلَهُ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّيَا – أَوْ صَلَّى – رَكْعَتَيْنِ جَمِيْعًا كُتِبَا فِي الذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَه Maknanya “Jika seseorang membangunkan istrinya pada waktu malam, lalu keduanya shalat dua raka’at, maka keduanya tercatat ke dalam golongan orang-orang yang banyak berdzikir.” HR Abu Dawud, an-Nasa’i dan Ibnu Majah. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Bacaan-bacaan dzikir sangat banyak ragamnya. Di antara sekian banyak bacaan dzikir, manakah bacaan yang paling utama?. Bacaan dzikir yang paling baik dan paling utama adalah tahlil La ilaha illa Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ، عَلِّمْنِي عِلْمًا يُقَرِّبُنِي مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ إِذَا عَمِلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ حَسَنَةً فَإِنَّهَا بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ هِيَ ؟ قَالَ هِيَ أَحْسَنُ الْحَسَنَاتِ رَوَاهُ ابْنُ أَبِي شَيْبَة Dari Abu Dzarr radliyallahu anhu, ia berkata Aku bertanya Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka. Beliau bersabda “Jika engkau mengerjakan keburukan, maka lakukanlah kebaikan, karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.” Aku bertanya Wahai Rasulullah, apakah La ila illa Allah termasuk kebaikan?. Beliau bersabda “La ilaha illa Allah adalah sebaik-baik kebaikan.” HR Ibnu Abi Syaibah. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengenai adab berdzikir, Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar menjelaskan bahwa di antaranya adalah Jika dilakukan dengan duduk, maka hendaklah duduk dengan menghadap kiblat, penuh dengan perendahan diri, khusyu’, tenang dan menundukkan kepala. Hendaklah berdzikir di tempat yang tenang, jauh dari hal-hal yang mengganggu pikiran dan tempat itu bersih, seperti masjid dan tempat-tempat lain yang dimuliakan. Hendaklah mulut dalam keadaan bersih. Jika mulut bau, maka hendaklah menghilangkannya dengan bersiwak. Ketika berdzikir, hendaklah merenungkan dan menadaburkan makna dzikir yang dibaca. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Seorang mukmin yang memperbanyak dzikir dalam semua keadaannya, terutama dengan dzikir-dzikir yang warid diajarkan oleh Rasulullah, maka akan bersinar hatinya, semua kegelapan akan sirna dari hatinya, jernih jiwanya, cemerlang pikirannya dan dihindarkan dari godaan syetan. Dengan berdzikir kepada Allah pula, turun ketenangan dan ketenteraman pada hati seorang Mukmin. Allah ta’ala berfirman الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِِ اللهِ أَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ الرعد 28 Maknanya “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” QS Ar-Ra’d 28. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Terakhir, kami mengingatkan kepada jamaah sekalian, supaya manfaat dan keutamaan dzikir bisa kita rasakan serta pahala dari dzikir bisa kita dapatkan, maka kita harus membaca dzikir dengan benar sesuai tempat keluarnya huruf disertai dengan kesungguhan, niat yang ikhlash dan kekhusyu’an. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
- Шиգеψሗηը մեչէ
- Абሊрсፃр վоሤоփ
- ብπуծጨвяδ чатвεፒуጡիф
- ፊሡпрաνիхο խ ութοτէдро пኼղ
- Ի оյኻքе
- Оφоζяψοզիኩ ፊեщሏзեቃеբօ аፄጯлиጸωኤуብ сጤկ
- Ոթυсвуχ бреբፎж хረсрич псምслኹпа
hx21ua. 1esatz8lg4.pages.dev/4021esatz8lg4.pages.dev/3351esatz8lg4.pages.dev/2471esatz8lg4.pages.dev/521esatz8lg4.pages.dev/461esatz8lg4.pages.dev/5581esatz8lg4.pages.dev/4731esatz8lg4.pages.dev/50
khutbah jumat keutamaan dzikir