TeoriBelajar Menurut Watson. Pengertian Teori Belajar Behaviorisme menurut Watson adalah bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respons, namun stimulus dan respons yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antara orang, organisasi atau macionis perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai transpormasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu selain itu menurut Presell perubahan sosial diartikan sebagai modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian dengan Persell, Ritzer melihat perubahan sosial lebih mengacu pada variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu. Sedangkan menurut Farley perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu Sztomkpka, 2011. Perubahan sosial merupakan perubahaan yang terjadi terus menerus yang mencakup sistem sosial pola pikir, pola prilaku, nilai dan struktur sosial lembaga sosial, kelompok, norma didalam masyarakat. Perubahan sosial bukanlah sebuah proses yang terjadi dengan sendirinya. Pada umumnya ada faktor yang berkontribusi dalam memunculkan perubahan sosial. Faktor tersebut dapat digolongkan pada faktor dari dalam dan faktor dari luar masyarakat Martono,2011. Perubahan dapat menyangkut struktur sosial atau pola nilai dan norma serta peranan. Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Ada beberapa yang melatar belakangi terjadinya perubahan sosial, masuknya sesuatu unsur yang umumnya terjadi secara selektif dari suatu pola kebudayaan ke pola lain akan menimbulkan perubahan pada unsur yang dimasukinya. Proses difusi ini dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan syarat-syarat yang mempermudah dan mempercepat penerimaan unsur baru. Inovasi pendapat baru juga merupakan pendorong pada perubahan juga berasal dari pola sendiri atau difusi unsur dari luar, adanya suatu teknologi baru atau bentuk organisasi baru. Selain itu faktor lain yang mendorong terjadinya perubahan adalah konflik, yang dapat saja terjadi dimana suatu golongan justru bersikeras mengikuti norma-normanya sendiri. Masalah sosial yang terjadi karena konflik dapat menghasilkan perubahan sosial, atau sebaliknya perubahan sosial menghasilkan masalah sosial Sajogo, 2007. 6. Dampak Keberadaan Industri Industrialisasi khususnya di pedesaan tentu menimbulkan berbagai Gandhi, 2011 menyatakan bahwa kehadiran industri menyebabkan perubahan-perubahan di dalam bidang sosial-ekonomi seperti perubahan pemilikan dan pemanfaatan lahan, perubahan profesi dan perubahan pendapatan penduduk. Purwanto Gandhi, 2011 menyebutkan bahwa pembangunan industri di pedesaan akan membawa dampak seperti penyempitan lahan pertanian, peningkatan arus migrasi, terbukanya desa bagi kegiatan ekonomi dan munculnya peluang kerja dan berusaha di bidang non pertanian. Hal tersebut berdampak pada makin banyaknya pendatang yang bekerja di pabrik-pabrik. Terlepas dampak positif dari suatu pembangunan pabrik tentunya terdapat pula dampak negatif baik itu aspek fisik dan kimia dapat dibagi kedalam 5 kelompok sebagai berikut a. Dampak pada kuantitas dan kualitas air b. Dampak pada kualitas udara c. Dampak Kebisingan d. Dampak pada iklim dan cuaca e. Dampak pada tanah 7. Konflik Sosial Konflik merupakan gejala social yang serba hadir dalam kehidupan social, sehingga konflik bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami masyarakat pasti pernah mengalami konflik, baik konflik dalam cakupan kecil atau konflik berskala yang cakupannya kecil, seperti konflik dalam keluarga, teman, dan atasan/ itu, konflik dalam cakupan besar, seperti konflik antargolongan atau antarkampung. a. Pengertian Konflik Menurut Pendapat Para Ahli Konflik banyak didefinisikan oleh para ahli antara lain sebagai berikut 1 Menurut Soerjono Soekanto Pengertian konflik menurut soerjono soekanto adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan disertai ancaman dan kekerasan 2 Menurut Gillin dan Gillin Pengertian konflik menurut gillin dan gillin adalah bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku. 3 Menurut Robert M. Z. Lawang Pengertian konflik menurut Robert Lawang adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti, nilai, status, kekuasaan dan sebagainya. 4 Menurut De Moor Pengertian konflik menurut de moor adalah konflik yang terjadi ika para anggotanya secara besar- besaran membiarkan diri dibimbing oleh tujuan nilai yang bertentangan. b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat adalah sebagai berikut 1 Perbedaan indvidu; perbedaan pendirian dan perasaan 2 Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda-beda pula. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya 3 Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok bisa menyangkut bidang ekonomi, politik dan juga sosial. 4 Terdapat perubahan nilai yang cepat secara tiba-tiba dalam masyarakat. 8. Teori Difusi Inovasi Pada awalnya, bahkan dalam beberapa perkembangan berikutnya, teori Difusi Inovasi senantiasa dikaitkan dengan proses pembangunan masyarakat. Inovasi merupakan awal untuk terjadinya perubahan sosial, dan perubahan sosial pada dasarnya merupakan inti dari pembangunan masyarakat. Rogers dan Shoemaker 1971 menjelaskan bahwa proses difusi merupakan bagian dari proses perubahan sosial. Perubahan sosial adalah proses dimana perubahan terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Perubahan sosial terjadi dalam 3 tiga tahapan, yaitu 1 Penemuan invention, 2 difusi diffusion, dan 3 konsekuensi consequences. Penemuan adalah proses dimana ide/gagasan baru diciptakan atau dikembangkan. Difusi adalah proses dimana ide/gagasan baru dikomunikasikan kepada anggota sistem sosial, sedangkan konsekuensi adalah suatu perubahan dalam sistem sosial sebagai hasil dari adopsi atau penolakan inovasi. Sejak tahun 1960-an, teori difusi inovasi berkembang lebih jauh di mana fokus kajian tidak hanya dikaitkan dengan proses perubahan sosial dalam pengertian sempit. Topik studi atau penelitian difusi inovasi mulai dikaitkan dengan berbagai fenomena kontemporer yang berkembang di masyarakat. Berbagai perpektif pun menjadi dasar dalam pengkajian proses difusi inovasi,seperti perspektif ekonomi, perspektif ’market and infrastructure’ Brown, 1981. Salah satu definisi difusi inovasi dalam taraf perkembangan ini antara lain dikemukakan Parker 1974, yang mendefinisikan difusi sebagai suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada fungsi produksi atau proses ekonomi. Dia juga menyebutkan bahwa difusi merupakan suatu tahapan dalam proses perubahan teknik technical change. Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan dimana keuntungan dari suatu inovasi berlaku umum. Dari inovator, inovasi diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya menjadi hal yang biasa dan diterima sebagai bagian dari kegiatan produktif. Everett Rogers 1983 mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi a. Keunggulan relatif relative advantage Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi. b. Kompatibilitas compatibility Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai compatible. c. Kerumitan complexity Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. d. Kemampuan diuji cobakan trialability Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan mendemonstrasikan keunggulannya. e. Kemampuan diamati observability. Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif; kesesuaian compatibility; kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi. B. Kerangka Pikir Desa Bontomanai merupakan daerah yang sangat potensial mengembangkan usaha pembuatan batu kerikil hal ini ditunjang keberadaan sungai Balantieng yang sejak dulu dijadikan masyarakat mengantukan hidupnya sebagai penambang batu kemudian diolah menjadi batu pecah kerikil selain bekerja disektor pertanian dan ini mendorong pengusaha yang ingin mendirikan pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai. Namun, keberadaan pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai yang dalam proses produksinya diiringi oleh kepentingan pemilik pabrik sendiri yang justru menimbulkan masalah yang semakin memperlemah keadaan masyarakat. Kegiatan produksi yang hanya berorentasi pada keuntungan semata justru akan menimbulkan perselisihan yang memperburuk kualitas hubungan antara masyarakat dan pemilik pabrik. Sejatinya, sifat hubungan yang terjalin adalah hubungan yang saling menguntukan. Namun perselisihan terjadi disebabkan oleh kepentingan yang bertentangan antara pengusaha dan masyarakat, Sesungguhnya pembangunan industri merupakan salah satu jalur untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di setiap daerah dalam arti memberikan kontribusi pada tingkat hidup yang lebih maju dan bermutu. Namun pada kenyataannya yang terjadi di Desa Bontomanai malah sebaliknya ada pihak diuntungkan dan dirugikan simbiosis parasitisme. Masyarakat yang dirugikan dengan keberadaan pabrik batu kerikil, tentunya dibutuhkan resolusi atau pemecahan masalah antara masyarakat dan pabrik batu kerikil . Untuk lebih jelasnya kerangka konsep dapat dilihat dibawah ini  Gambar Kerangka Pikir PABRIK BATU KERIKIL MASYARAKAT SIMBIOSIS PARASITISME RESOLUSI 26 METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif artinya penelitian dilakukan secara mendalam serta menggunakan pendekatan deskritif yang bermaksud untuk mandapatkan gambaran umum tentang Simbiosis Parasitisme Keberadaan Pabrik Batu Kerikil Dan Masyarakat. Deskriptif yang dimaksud disini adalah dengan menuturkan dan mengambarkan data yang diperoleh apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti barulah kemudian peneliti menarik kesimpulan. B. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini difokuskan pada Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2016 sampai 30 juli 2016. C. Informan penelitian Maleong dalam prastowo 2014195, informan adalah ā€œorang dalamā€ yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar lokasi atau tempat penelitian. Jadi syaratnya, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang lokasi kewajibannya adalah secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. 1. Informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 8 orang yang terdiri dari 2 orang pemerintah yang terkait, 5 orang dari masyarakat sekitar pabrik batu kerikil, dan 1 orang dari pihak pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. 2. Penentuan informan. Penentuan informan di tetapkan secara sengaja purposive sampling berdasarkan atas kriteria yang telah ditentukan. a. Pemerintah yang terkait yaitu Kepala Desa Bontomanai dan Ketua BPD, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. b. Masyarakat sekitar pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. D. Fokus Penelitian Hal-hal yang menjadi fokus peneliti ini adalah simbiosis parasitisme dan resolusi keberadaan pabrik batu kerikil dan masyarakat sekitar Di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Fokus penelitian ini mempermudah penulis dalam menggali data di lapangan agar hasil data yang diperoleh lebih terpusat dan terarah sesuai dengan rumusan permasalahan. E. Instrumen Penalitian Dalam penelitian kualitatif , yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus ā€œdivalidasiā€ seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik dan melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang di teliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Dalam penelitian kualitatif rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. F. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berupa kata-kata, tindakan dan data tambahan yaitu data kependudukan Desa Bontomanai, kemudian penulis mengumpulkan dan menggolongkan data menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data yang diperoleh langsung dari informan atau objek yang diteliti, yang ada hubungannya dengan apa yang diteliti. a. Observasi, adalah suatu bentuk pengamatan, dimana peneliti melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data pengamatan. b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung pada informan. Agar wawancara yang dilakukan dengan mengunakan panduan yang telah disusun sebelumnya, yakni mengunakan interview guide atau panduan wawancara untuk mengali informasi sebanyak mungkin. c. Dokumentasi adalah suatu bentuk data yang diperoleh dari arsip-arsip yang telah ada sebelumnya. Digunakan dalam memperkuat data yang nantinya akan dianalisis secara teliti untuk menghasilkan data yang objektif dan berkualitas. 2. Data sekunder Data pelengkap yang telah lebih dahulu dikumpulakan dan dilaporkan oleh orang atau instansi terkait, sumber ini dapat berupa buku ataupun tesis, majalah-majalah ilmiah, dan data-data statistik yang telah di terbitkan oleh pemerintah. G. Teknik Pengumpulan Data Pada pengumpulan data primer, peneliti menggunakaan bebrapa teknik pengumpulan data antara lain; 1. Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti. 2. Wawancara mendalam Wawancara adalah teknik penelitian dengan menggunakan wawancara mendalam atau antara peneliti dan informan yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan dengan jelas. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi dari istansi atau lembaga yang ada kaitannya dengan penelitian ini, yang meliputi dengan buku-buku,foto-foto, jurnal dan data statistik yang relevan. H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian kuliatatif. Pada bagian ini memerlukan pekerjaan yang sistematis, komunikatif, dan koperehensif dalam merangkaidan merespon mengorganisasi data, menyusun data dan merakitnya kedalam satu kesatuan yang logis sehingga jelas kaitannya. Untuk menganalisis data, data digunakan analisis interaktif Interactive Model Analisys. Menurut HB. Sutopo bahwa dalam proses analisis data ada tiga komponen pokok yang harus dimengerti dan dipahami oleh setiap peneliti. Tiga komponen tersebut adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi HB. Sutopo,2002 91-93. Adapun penjelasannya sebagai berikut 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abtraksi data kasar yang ada dalam field note. Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari bahkan sebelum pengumpulan data. 2. Penyajian Data Penyajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian bagian ini, data yang disajikan telah disederhanakan dalam reduksi data dan harus ada gambaran secara menyeluruh dari kesimpulan yang diambil. Suasana kajian data yang baik adalah yang jelas sistematiknya, karena hal itu akan banyak membantu dalam penarikan kesimpulan. Adapun sajian data dapat berupa gambar, matriks, tabel maupun bagan. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah suatu proses penjelasan dari suatu analisis reduksi data yang kemudian diuraikan secara singkat dan padat sesuai dengan hasil data yang ditemukam peneliti. I. Teknik Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, pengabsahan data merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena tanpa pengabsahan data yang diperoleh dari lapangan maka akan sulit peneliti untuk mempertanggunjawabkan hasil penelitinya. Keabsahan data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa atau memeriksa data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah analisis data akan melalui beberapatahapyaitu, mengelompokanya, memilih dan memilah data lalu kemudian menganalisanya. Untuk memperkuat keabsahan data, maka peneliti melakukan usaha-usaha yaitu diteliti kredibilitasnya dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut 1. Perpanjangan Pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data atau menambah memperpanjang waktu untuk observasi. Wawancara yang awalnya hanya satu minggu, maka akan ditambah waktu satu minggu lagi. Dan jika dalam penelitian ini, data yang diperoleh tidak sesuai dan belum cocok maka dari itu dilakukan perpanjangan pengamatan untuk mengecek keabsahan data. Bila setelah diteliti kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri. 2. Meningkatkan Ketekunan Untuk meningkatkan ketekunan, peneliti bisa melakukan dengan sering menguji data dengan teknik pengumpulan data yaitu pada saat pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara, maka peneliti lebih rajin mencatat hal-hal yang detail dan tidak menunda-nunda dalam merekam data kembali, juga tidak menganggap mudah / enteng data dan informasi. 3. Trianggulasi Trianggulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan data memeriksa keabsahan data atau verifikasi data, atau istilah lain dikenal dengan trustworthhinnes, yang digunakan untuk keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yag telah dikumpulkan. a. Trianggulasi Sumber Trianggulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, maksudnya bahwa apabila data yang diterima dari satu sumber adalah meragukan, maka harus mengecek kembali kesumber lain, tetapi sumber data tersebut harus setara derajatnya. Kemudian peneliti menganalisis data tersebut sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan dimintakan kesempatan dengan sumber-sumber data tersebut. b. Trianggulasi Teknik Trianggulasi Teknik adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu yang awalnya menggunakan teknik observasi, maka dilakukan lagi teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara kepada sumber data yang sama dan juga melakukan teknik dokumentasi. c. Trianggulasi waktu Trianggulasi waktu adalah pengujian data yang telah dikumpulkan dengan memverifikasi kembali data melalui informan yang sama pada waktu yang berbeda. d. Trianggulasi peneliti Tringgulasi peneliti adalah membandingkan hasil pekerjaan seorang peneliti dengan peneliti lainnya peneliti yang berbeda tida lain untuk mengecek kembali tingkat kepercayaan data, dengan begitu akan memberi kemungkinan bahwa hasil penelitian yang diperoleh akan lebih dipercaya. 34 GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke–17 Masehi ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama ā€œTanahkongkongā€œ, disitulah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing. ā€œBangkeng Bukiā€, yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompo Battang diklaim oleh pihak kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian Timur. Namun pihak kerajaan Bone berkeras mempertahankan Bangkeng Buki sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari Barat sampai ke Selatan. Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis ā€œBulukumupaā€, yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi ā€œBulukumbaā€. Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada, dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten. B. Letak Dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang menjadi fokus pengambilan data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. 1. Aspek Geografis Desa Bontomanai terletak di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan dan termasuk salah satu desa diantara 13 desa dan 1 Kelurahan di Kecamtan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Luas Wilayah Desa Bontomanai 10,40 km2, terdiri dari Pemukiman Penduduk, Pasar, Lahan Pertanian, Lahan Perkebunan, Perkantoran, Sekolah, Pekuburan Umum, Lapangan Sepak Bola, Kawasan Hutan, Hujan di desa Bontomanai 2,500 MM dengan Suhu rata – rata per hari 19-24 C .Desa Bontomanai berada diketingian 900MDL dari permukaan laut dan wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi. Jarak dari Kota Kecamatan Rilau Ale + 7 Km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 15 Menit. Sedangakan jarak Desa Bontomanai ke Kota Kabupaten Bulukumba + 15 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 30 jarak Desa Bontomanai ke Ibu Kota Provinsi + 160 Km , dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 3 Jam. Desa ini memiliki tingkat kemiringan tanah yakni 45 Desa Bontomanai terletak di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan dan termasuk salah satu desa diantara 13 desa dan 1 Kelurahan di Kecamtan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Luas Wilayah Desa Bontomanai 10,40 km2, terdiri dari Pemukiman Penduduk, Pasar, Lahan Pertanian, Lahan Perkebunan, Perkantoran, Sekolah, Pekuburan Umum, Lapangan Sepak Bola, Kawasan Hutan, Hujan di desa Bontomanai 2,500 MM dengan Suhu rata – rata per hari 19-24 C .Desa Bontomanai berada diketingian 900MDL dari permukaan laut dan wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi. Jarak dari Kota Kecamatan Rilau Ale + 7 Km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 15 Menit. Sedangakan jarak Desa Bontomanai ke Kota Kabupaten Bulukumba + 15 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 30 jarak Desa Bontomanai ke Ibu Kota Provinsi + 160 Km , dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 3 Jam. Desa ini memiliki tingkat kemiringan tanah yakni 45 Perkembangankognitif adalah - Konsep dan arti. Sosial Naisha Pratiwi — June 04, 2022 6:01 pm Comments off. Perkembangan kognitif adalah semua proses di mana manusia memperoleh keterampilan yang memungkinkannya untuk menafsirkan realitas dan berinteraksi dengannya secara efisien. Oleh karena itu, perkembangan kognitif atau kognitif dipahami
Kalau ngomongin perubahan sosial, gue bakal ingat tentang zaman SD dulu. Waktu SD, gue masih mengalami fenomena wartel, guys. Elo tahu wartel, nggak? Wartel merupakan singkatan dari warung telekomunikasi atau warung telepon. Bisa disebut juga dengan ā€œbilik ajaibā€. Wartel atau warung telekomunikasi yang saat ini sudah punah. Commons Gimana nggak ajaib, kita bisa berkomunikasi dengan saudara jauh hanya dengan suatu benda bergagang dan berkabel. Iya, dulu itu yang namanya HP masih menjadi barang mahal. Jadi, yang nggak punya HP dan ingin menghubungi kerabat harus datang ke wartel. Semakin lama durasi ngobrolnya, semakin tinggi juga tarifnya. Jadi, dulu tuh kalau teleponan cuma yang penting-penting aja, biar nggak kemahalan. Tidak seperti saat ini, yang kalau ngobrol sama teman, curhatnya bisa sampai berjam-jam. Bahkan ada yang teleponan sampai ketiduran! Ya, gimana, ya, perkembangan teknologi membawa dampak bagi perubahan sosial, guys. Eits, ngomong-ngomong perubahan sosial, elo udah tahu maksudnya belum? Kita bahas bareng-bareng, yuk! Konsep Perubahan SosialProses Perubahan SosialKarakteristik Perubahan SosialFaktor Pendorong dan Penghambat Perubahan SosialContoh Perubahan Sosial dalam Kehidupan Sehari-hariDampak Perubahan SosialContoh Soal Perubahan Sosial dan Pembahasan Secara sederhana, perubahan sosial adalah perubahan pada aspek-aspek kehidupan masyarakat. Aspek yang seperti apa, sih? Semuanya, guys, mencakup cara hidup atau berperilaku, nilai dan norma, hubungan sosial, hingga perubahan teknologi. Nah, perubahan sosial menurut ahli itu bermacam-macam. Namun, intinya tetap sama, yaitu perubahan pada aspek kehidupan. Ini dia pengertian perubahan sosial menurut ahli. Arsip Zenius Proses Perubahan Sosial Selain yang telah disebutkan di atas, Bapak Sosiologi, Auguste Comte, juga menjelaskan tentang perubahan sosial. Menurutnya, perubahan sosial merupakan perubahan cara manusia dalam memandang dunia. Masyarakat itu berubah-ubah secara progres maju berdasarkan hukum yang disebut the law of three stages atau hukum tiga tahap. Perubahan tersebut, yaitu Ini dia the law of three stages. Arsip Zenius Tahap Teologis → Pada tahap ini, masyarakat mulai percaya bahwa semua fenomena alam adalah hasil ciptaan kekuasaan supranatural. Tahap Metafisis → Masyarakat percaya bahwa kekuatan abstrak memandu dan menentukan peristiwa dunia. Tahap Positivistik → Masyarakat menjelaskan fenomena duniawi melalui metode ilmiah. Baca Juga 10 Contoh Permasalahan Sosial yang Terjadi di Indonesia Karakteristik Perubahan Sosial Setelah mengetahui konsep dan proses perubahan sosial, kita lanjut kenalan sama karakteristiknya, yuk! Berikut ini karakter-karakter perubahan sosial di masyarakat. 1. Perubahan sosial terjadi di mana pun dan secara terus-menerus. Ibarat sungai, kita tidak akan memandangi sungai yang sama secara terus-menerus, kan? Karena, sungkai itu pasti akan berubah seiring berjalannya waktu. Begitu pun dengan masyarakat yang akan mengalami perubahan. 2. Perubahan sosial bersifat kontroversial dan menimbulkan pro-kontra. Kita ambil contoh berita tentang Omnibus Law waktu itu. Ada pro kontra yang terjadi di masyarakat akibat perubahan undang-undang tersebut. 3. Beberapa perubahan lebih penting dari perubahan lainnya. Maksudnya gimana? Dampak perubahan sosial ada yang sifatnya masif dan memperngaruhi aspek kehidupan manusia secara luas. Namun, ada juga perubahan yang tidak begitu mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat secara masif. 4. Perubahan bisa direncanakan ataupun terjadi secara tiba-tiba. Kita ambil contoh kasus yang sedang naik beberapa tahun terakhir ini, yaitu new normal. Nah, elo tahu, kan, kalau new normal merupakan perubahan sosial yang tidak direncanakan? Karena, adanya new normal itu akibat pandemi Cobid-19 yang datang secara tiba-tiba. Sampai sini sudah kenal, ya, dengan karakter-karakter dari perubahan sosial? Selanjutnya, kita bahas mengenai faktor-faktor yang berperan dalam perubahan sosial, yuk! Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Faktor Pendorong Ada beberapa hal yang bisa mendorong terjadinya perubahan sosial. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah perkembangan teknologi atau penemuan. Oke, langsung kita bahas aja, yuk! 1. Penemuan Ada tiga ragam penemuan, yaitu discovery, invention, dan innovation. Nah, ketiganya bisa mendorong terjadinya perubahan di dalam masyarakat. Dengan adanya discovery, maka masyarakat akan semakin kaya akan pengetahuan. Jadi, pengetahuan yang sudah ada itu lebih dikembangkan lagi. Atau bisa juga dengan cara invention, yaitu penemuan hal baru. Misalnya, penemuan mesin cetak oleh Gutenberg di abad ke-15. Selanjutnya, innovation, jadi kita menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Misalnya, dengan adanya media sosial untuk berkomunikasi secara cepat. 2. Perubahan alam erubahan alam juga bisa mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat. Misalnya, bencana banjir yang melanda sebagian besar Pulau Jawa, maka hal itu akan mendorong masyarakat untuk bermigrasi ke tempat yang lebih aman. Cara lainnya dengan melakukan life hack supaya tetap aman dan nyaman meskipun tergenang banjir. Nah, dari situ sudah bisa dipastikan kalau perubahan alam bisa menjadi faktor pendorong adanya perubahan. 3. Pengaruh kebudayaan lain Ketika kita terbuka terhadap kebudayaan lain, maka kita bisa menambang pengetahuan kita, bahkan bisa mengubah sosial kita. Contohnya perubahan pada tren pakaian. Zaman sekarang, tren pakaian banyak dipengaruhi oleh budaya luar seperti K-Pop. Elo termasuk yang suka dengan tren pakaian artis Korea, nggak, nih? 4. Dinamika demografi Selain yang sudah disebutkan di atas, faktor kematian, kelahiran, dan perpindahan penduduk juga termasuk faktor pendorong terjadinya perubahan sosial, lho. Baca Juga Dinamika Kependudukan Indonesia Faktor Penghambat Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi faktor penghambat terjadinya perubahan sosial. Sebenarnya, ini seperti kebalikan dari faktor pendorong di atas, ya. 1. Rendahnya kontak dengan masyarakat lain Salah satu penyebab terhambatnya perubahan sosial adalah rendahnya kontak suatu komunitas dengan masyarakat lain. Contohnya, suku Baduy Dalam yang membatasi kontak dengan masyarakat luar untuk menjaga budaya yang mereka miliki. 2. Terlambatnya perkembangan IPTEK Seperti yang gue sampaikan sebelumnya, kalau perkembangan teknologi itu memegang peran penting dalam perubahan sosial. Nah, kalau ada suatu daerah yang terlambat mengenai IPTEK ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tentu saja itu akan menghambat timbulnya perubahan sosial. Contohnya, orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran. Guru dan siswa yang berada di daerah pinggiran akan terhambat perubahannya, karena keterbatasan infrastruktur dan sinyal untuk mereka mencari tahu dunia luar. 3. Kepentingan terselubung Gue langsung masuk ke contoh, deh. Misalnya, elo mau bikin suatu inovasi untuk mengatasi banjir. Namun, ada sekelompok masyarakat yang tidak setuju dengan inovasi tersebut. Karena, mereka khawatir kepentingannya akan terancam akibat inovasi tersebut. Baca Juga Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial Contoh Perubahan Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari Mengapa masyarakat mengalami perubahan sosial? Alasannya bisa bermacam-macam, guys. Ada yang dikarenakan oleh jumlah penduduk, perkembangan teknologi, dan perubahan alam. Gue ambil contoh perubahan sosial dalam masyarakat akibat perkembangan teknologi, khususnya komunikasi. Sama seperti yang gue bilang tentang wartel tadi di atas. Contohnya, dulu orang-orang berkomunikasi melalui surat, bahkan manusia dulu itu pakai asap untuk berkomunikasi dengan kelompok lainnya. Elo pernah dengar, kan, kalau ada orang yang tersesat di hutan dan nggak ada sinyal, mereka bisa menggunakan asap untuk memberitahukan keberadaannya? Nah, fenomena itu terinspirasi dari manusia dulu yang menggunakan asap untuk berkomunikasi, guys. Seiring berjalannya waktu, teknologi komunikasi semakin berkembang. Ada surat, telepon genggam, hingga HP dan laptop. Nah, HP juga dulu hanya bisa pakai pulsa, sekarang udah bisa pakai internet. Waktu masih menggunakan surat dan telepon genggam, elo hanya bisa mengirim pesan kepada yang dikenal aja. Sekarang sudah ada internet, jangkauan elo bisa lebih luas lagi. Elo bisa berkomunikasi dengan orang yang tidak elo kenal, bahkan elo bisa berinteraksi dengan mereka yang berada di belahan bumi lain. Perkembangan teknologi komunikasi merupakan salah satu contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Arsip Zenius Dari situ, bukan hanya teknologi saja yang berubah. Namun, perilaku kita pun ikut berubah. Contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari lainnya adalah mencari jodoh. Dulu, orang mencari jodoh dengan cara minta dikenalin secara langsung sama kerabatnya atau perantara mak comblang, ada juga karena sering ketemu lama-lama jadi cinta. Nah, zaman sekarang itu lebih bervariatif, ada yang mencari jodoh melalui online, guys. Hayo … jangan-jangan elo udah ada rencana, ya, mau cari jodoh lewat online? Gimana, perubahan sosial udah elo rasakan juga, kan? Sayangnya, perubahan tersebut tidak hanya berdampak positif aja, guys. Ada dampak negatifnya juga bagi masyarakat. Apa saja dampaknya? Baca Juga Tujuan dan Contoh Evaluasi Program Pemberdayaan Dampak Perubahan Sosial Namanya juga perubahan, pasti ada positif dan negatifnya. Dampak positif dari perubahan sosial adalah dampak yang sesuai rencana, diharapkan perubahannya, dan dianggap menguntungkan oleh masyarakat. Contohnya perkembangan komunikasi. Perkembangan tersebut berhasil mengantarkan kita sampai kepada dunia media sosial. Sehingga, masyarakat bisa terhubung dengan orang lain secara cepat. Selanjutnya, dampak negatif dari perubahan sosial adalah dampak yang tidak sesuai dengan rencana, tidak diharapkan, dan dianggap merugikan oleh masyarakat. Dampak negatif dari perubahan sosial akibat perkembangan teknologi komunikasi, yaitu memungkinkan orang lain untuk menyebarkan berita palsu alias hoax dengan cepat. Gimana, sudah paham dengan materi di atas? Nah, elo juga bisa mempelajari uraian di atas menggunakan video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini. Contoh Soal Perubahan Sosial dan Pembahasan Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi perubahan sosial, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Contoh Soal 1 Perubahan dari masyarakat yang hidup dengan cara bertani, kemudian bekerja di pabrik-pabrik menggunakan mesin menggambarkan perubahan sosial yang sesuai dengan konsep Gillin dan Gillin, yaitu perubahan…. A. Gaya hidup. B. Profesi. C. Kemajuan. D. Cara hidup. E. Kesejahteraan. Jawab D. Cara hidup. Pembahasan Coba elo cek lagi gambar perubahan sosial menurut ahli di atas! Menurut Gillin dan Gillin, perubahan sosial adalah perubahan cara hidup masyarakat. Contohnya dalam memenuhi kebutuhan, dari mulai berburu makanan, meramu, hingga menetap seperti saat ini. Contoh Soal 2 Berikut ini merupakan contoh yang tepat dari kompetisi dapat membawa perubahan sosial yang berhubungan dengan teknologi, yaitu…. A. Memperbarui nilai dan norma lama. B. Semakin besarnya ketimpangan sosial. C. Menimbulkan pemberontakan. D. Mendorong terjadinya penemuan. E. Lahirnya budaya baru. Jawab D. Mendorong terjadinya penemuan. Pembahasan Kompetisi itu bisa mendorong terjadinya penemuan di masyarakat. Contohnya, persaingan produsen smartphone. Persaingan antar produsen tersebut bisa melahirkan inovasi dan model baru, lho. ***** Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang materi perubahan sosial? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi Sosiologi lainnya di video Zenius. Selain itu, elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran dengan klik link di bawah ini! Try Out bareng Zenius Oh iya, biar belajarmu makin asik, Sobat Zenius bisa berlangganan paket belajar kita yang dijamin siap nemenin perjuangan belajar kamu! Klik banner di bawah ini ya untuk info lengkapnya!

E4.2. Elemen Utama Difusi Inovasi Menurut Rogers. Empat elemen utama difusi Rogers (1995): (1) inovasi, (2) komunikasi dan salurannya, (3) waktu, dan (4) sistem sosial, dengan uraian sebagai berikut: 1) Inovasi. Perlu diperhatikan bahwa pengertian baru suatu inovasi tidak harus sebagai pengetahuan baru pula, sebab jika suatu inovasi telah

Yangbisa menentukan terjadinya perubahan sosial berdasarkan teori ini adalah "kekuasaan" , yakni kemampuan untuk memaksakan keinginan seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain. dalam konteks masyarakat berjaringan, yang dimaksud kekuasaan adalah kontrol atau pengaruh atas proses komunikasi.
Belajarpada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Soalsosiologi tentang bab struktur sosial dalam fenomena kehidupan pada artikel ini tersusun dari beberapa materi mata pelajaran sosiologi yang biasanya dipelajari di SMA/MA, kususnya kelas XI. Materi yang digunakan antara lain : A. Pengertian Struktur Sosial. 1. 1zfE.
  • 1esatz8lg4.pages.dev/587
  • 1esatz8lg4.pages.dev/538
  • 1esatz8lg4.pages.dev/340
  • 1esatz8lg4.pages.dev/514
  • 1esatz8lg4.pages.dev/358
  • 1esatz8lg4.pages.dev/342
  • 1esatz8lg4.pages.dev/278
  • 1esatz8lg4.pages.dev/126
  • konsekuensi yang konkret dalam proses perubahan sosial adalah